Indonesia memiliki hubungan bilateral yang baik dengan Rusia. Keakraban
hubungan kedua negara juga terlihat pada tahun 2013 lalu, ketika
Indonesia membeli sejumlah peralatan, di antaranya adalah senjata,
pesawat tempur, dan rudal dari Rusia.
Hal tersebut disampaikan oleh duta besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Gazulin kepada TVRI di kantor kedutaannya di Jakarta seperti dilansir the Global Review pada Rabu (12/2).
Oleh
karena itu, jelas Mikhail, ketika beberapa waktu lalu Indonesia
mendapatkan kecaman dan protes dari negara tetangga Singapura terkait
penamaan KRI Usman-Harun, Rusia terus memantau perkembangannya. Ia
bahkan tidak khawatir bila ketegangan hubungan Indonesia-Singapura
semakin memburuk dan menyebabkan perang terbuka.
"Hal terburuk
jika akhirnya terjadi perang antara Singapura dan Indonesia, Rusia tidak
akan khawatir sama sekali, sebab Singapura hanya melihat senjata milik
TNI yang dipublikasikan sementara tidak mengetahui senjata TNI yang
menjadi bagian rahasia operasi," kata Michael.
"Tapi Rusia tahu betul kekuatan Indonesia saat ini, Indonesia bukan tandingan Singapura," lanjutnya.
Michael
menyebut bahwa tanpa diminta, Rusia tahu apa yang harus dilakukan untuk
membantu Indonesia bila suatu ketika terjadi penyerangan bersama oleh
negara-negara sekutu Singapura.
"Jika Indonesia menghadapi sebuah
persekutuan maka Rusia adalah sahabat Indonesia yang akan melakukan
tugas sebagai sahabat baik yang tidak akan membiarkan sahabatnya
diserang dalam sebuah ketidakadilan. Indonesia adalah sahabat kami yang
tempatnya lebih tinggi dari sebuah sekutu. Dan tentu kami akan melakukan
hal yang lebih dari apa yang kami lakukan terhadap sekutu kami,
melindungi dan membantu sahabat adalah ideologi kami," tegasnya. [ysa]
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar