MAKALAH
PERENCANAAN PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIR DI SEKOLAH DASAR
SECARA KOMPERHENSIF
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Bimbingan Konseling Yang
Dibina Oleh Ibu Dr. Nanik Yuliati M.Pd.
MUHAMMAD
NUR FAIZ
150210204035
Kelas
A
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya haturkan kehadirat ALLAH SWT karena telah melimpahan rahmat,
taufiq, dan inayahnya kepada saya, serta petunjuk-Nya sehingga memberikan
kemampuan dan kemudahan bagi saya dalam penyusunan makalah ini.
Didalam makalah ini saya selaku
penyusun meminta maaf karena hanya sebatas ilmu yang bisa saya sajikan, dan
makalah ini saya buat guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling yang
dibina oleh Ibu Dr. Nanik yuliati M.Pd.
Saya
menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kepahaman saya mengenai Perencanaan
Pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah Dasar Secara Komperhensif, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang
lebih dalam, tentang masalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Harapan saya, semoga makalah ini
membawa manfaat khususnya bagi saya, dan umumnya bagi si pembaca. Makalah ini
setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang Perencanaan
Pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah Dasar Secara Komperhensif.
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah
ini, terutama kepada kedua orang tua saya dan dosen-dosen saya.
Jember,…
November 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan
Maslah........................................................................................ 2
1.3
Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Selintas
Perkembangan Bimbingan karir................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Bimbingan Karir..................................................................... 5
3.2 Pentingnya Bimbingan Karir..................................................................... 7
3.3 Tujuan Bimbingan Karir di SD................................................................. 8
3.4 Tahapan
dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD............... 9
3.5 Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD................................................. 10
3.6 Materi Bimbingan Karir di SD.................................................................. 11
3.7 Program
Bimbingan Karir secara Komperhensif di SD beserta
Contoh Konkrit................................................................................................. 12
3.7.1 Perkembangan dan kematangan karir anak SD.................................. 13
3.7.2 Prinsip Penyusunan Bimbingan Karier di SD...................................... 13
3.7.3 Penyusunan Program Bimbingan Karier di SD................................... 15
3.7.4 Persiapan Penyusunan Program Bimbingan
Karier di SD................. 16
3.7.5 Indikator-indikator kematangan karir anak
SD................................... 17
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................................. 19
4.2 Daftar Pustaka............................................................................................ 21
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada sekarang ini karir menjadi hal penting,
banyak sekali orang yang gagal dalam karirnya dan menjadi pengangguran. Anak
muda tidak tahu bagaimana berkarir dengan baik.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
diharapkan mampu memberikan bimbingan dan pelatihan guna menyiapkan anak
didiknya untuk dapat menjadi anggota masyarakat yang mampu dan bertanggung
jawab, di samping menjadi anggota yang aktif dan tenaga kerja yang tangguh.
Anak didik memandang sekolah sebagai tempat untuk mendapatkan sumber bekal yang
dapat membuka dunia bagi mereka, orang tua memandang sekolah sebagai tempat
bagi anaknya untuk mengembangkan kemampuan menjadi sosok yang trampil dan mampu
sehingga siap memasuki tenaga kerja yang trampil, pemerintah berharap agar
sekolah mampu mempersiapkan anak-anak untuk menjadi warga negara yang cakap.
Dalam usaha untuk mempersiapkan anak didiknya,
sekolah diharapkan memberi layanan bimbingan. Layanan bimbingan ini bertujuan
untuk memandirikan dan mempersiapkan anak didik untuk terjun ke dalam
masyarakat.
Bimbingan dan konseling memiliki beberapa
layanan yang salah satunya adalah layanan bimbingan karir. Layanan bimbingan
karir ini diharapkan dapat membina anak didik dalam memilih karirnya di masa
depan, sehingga kebingungan dalam memilih karir dapat teratasi.
Menghadapi
era kesejagatan (globalisasi) dan tantangan dunia pekerjaan yang semakin
kompetitif, mengarahkan murid sedini mungkin mengenal karir, merupakan upaya
strategis dalam mempersiapkan generasi yang tangguh. Alasan mengapa bimbingan
karir di SD perlu dilaksanakan, diulas dalam makalah ini karena ada pihak-pihak
yang masih meragukan bahwa bimbingn karir terlalu dini untuk diberikan di SD.
Tujuan bimbingan karir di SD lebih difokuskan untuk memberikan kesadaran karir
kepada para murid. Tahapan dan karakteristik perkembangan karir bagi murid SD
memberikan wawasn kepada kita sebagai calon guru, bahwa dalam tahapan
perkembangan anak ada titik rawan yang dapat diintervensi secara efektif.
Teknik bimbingan karir di SD dapat divariasikan dari yang terpadu, penyampaian
paket bimbingan karir, melalui observasi, melalui media bacaan dan elektronik,
serta mengundang nara sumber yang relevan dengan tingkat perkembangan anak.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bimbingan karir ?
2. Apa
pentingnya bimbingan karir ?
3. Apa tujuan bimbingan karir di SD?
4. Bagaimana tahapan dan karakteristik
perkembangan karir murid SD ?
5. Bagaimana tehnik bimbingan karir bagi murid
SD ?
6. Apa materi bimbingan karir di SD ?
7. Bagaimana Program Bimbingan Karir secara Komperhensif
di SD beserta
Contoh Hak Konkrit ?
1.3 Tujuan
Dari rumusan
masalah di atas dapat di buat beberapa tujuan penulisan yaitu antara
lain:
1. Memiliki wawasan tentang selintas perkembangan
bimbingan karir
2. Memiliki pemahaman yang konseptual tentang
pengertian bimbingan karir
3. Memiliki pengetahuan tentang pentingnya
bimbingan karir di SD
4. Memperolaeh kejelasan akan tujuan
pelaksanaan bimbingan karir di SD
5. Mampu menjelaskan tentang tahapan dan
karakteristik perkembangan karir
murid SD
6. Memiliki pemahaman dan kemampuan untuk
melaksanakan tehnik bimbingan
karir bagi murid SD
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Selintas Perkembangan Bimbingan karir
Pada
tahun 1850-1900 bimbingan karir belum mulai diorganisasikan secara memadai
karena faktor ekonomi, sosial, ideologi, dan kegiatan ilmiah. Pada akhir
abad 19 ini mulai muncul bebrapa tulisan dan kegiatan yang berkaitan dengan
bimbingan karir seperti James McKeen Cattel (1890) menerbitkan artikelnya yang
berjudul “Mind”. Tahun 1896, Witmer mendirikan klinik psikologis di
Universitas Pensylvania dan dia melakukan studi serta penyembuhan anak-anak
yang mengalami kesulitan belajar. Kemudian kegiatan tersebut dilanjutkan
oleh muridnya Morris, dan pada tahun 1920 Morris mulai menggunakan pengukuran
vokasional dan menggunakan metode psikografik dalam analisis jabatan untuk
mengkhususkan syarat-syarat psikologis yang dituntut oleh suatu oekerjaan
tertentu.
Pada
tahun 1909, Frank Parson menerbitkan bukunya yang berjudul “Choosing a
Vocational”, dan dia mengidentifikasikan tiga variabel dasar dalam proses
pengambilan keputusan karir, yaitu: individu, pekerjaan, dan hubungan di antara
keduanya. Pada tahun 1912, Hugo Munsterberg menerbitkan Psychology and
Industrial Efficiency di Jerman sebagai suatu penemuan penting dalam aplikasi
psikologi ekperimental untuk mempelajar pemilihan jabatan dan para pekerja.Pada
tahun 1915, Waiter V. Bingham mendirikan lembaga Psikologi Terapan pada
Institut Teknologi Carneige.Pada tahun 1915, Hanry D. Kitson menerbitkan
bukunya yang berjudul Psychology of Vocational Adjustment, dan dia mulai
melihat bahwa bimbingan karir merupakan bidang pekerjaan spesialisasi para
profesional
terlatih.
Tahun
1963, Bordin, Nachman, dan Segal mulai merintis tentang pentingnya variabel
kepribadian di dalam proses pemilihan dan penyesuaian terhadap pekerjaan.
Tahun 1966 muncul berbagai studi yang berorientasi kepada perilaku yang oleh
Krumboltz disebut “revolusi konseling”. Tahun 1969, Crites mengadakan
kaji ulang dan kritik terhadap teori dan penelitian pemilihan dan penyesuaian
karir dengan menyajikan taksonomi obyektif tentang klasifikasi masalah
dalam pengambilan keputusan.
Dari
berbagai perkembangan di atas tentang bimbingan karir, ada kecenderungan yang
sampai saat ini kita rasakan dalam membantu individu memilih dan melakukan
penyesuaian karir.Pendekatan yang paling dominan adalah personian yang
memusatkan diri pada individu, pekerjaan dan hubungan di antara keduanya.
Perkembangan pelaksanaan bimbingan karir pada SD di Indonesia telah dirintis
melalui SD PPSP, kemudian dicoba dikembangkan di SD lain sebagai pelengkap
pelaksanaan bimbigan konseling.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Bimbingan Karir
Istilah karir
sering dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan, untuk itu kita harus tahu
beberapa istilah khusus yang berkaitan dengan bimbingan karir.
1. Karir
Merupakan keseluruhan pekerjaan yang dialami
seseorang dalam keseluruhan hidupnya.Secara terbatas dapat diartikan sebagai
pengalaman kerja di dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.
2. Jabatan (Occupation; Vocational)
Yaitu suatu pekerjaan khusus atau kegiatan
kerja tertentu.
3. Perkembangan karir
Keseluruhan perkembangan individu yang menekankan
kepada proses persiapan, memasuki dan kemajuan dalam dunia pekerjaan.
4. Pendidikan karir
Kegiatan yang direncanakan untuk memberikan
pengalaman pendidkan kepada individu yang akan memberikan kemudahan
perkembangan karir.
Istilah bimbingan karir tidak hanya merujuk
kepada program orientasi pekerjaan saja tetapi juga menyangkut:
a) Keterlibatan
antara konselor dengan klien.
b) Keterlibatan partisipasi aktif klien dalam
mengambil keputusan karir dan tidak bersifat
pasif-resesif terhadap informasi.
c) Proses
penyesuaian pribadi bahkan lebih jauh merupakan proses psikoterapi.
Terdapat dua kecenderungan umum dalam
mengartikan bimbingan karir.Kecenderungan pertama mengartikan bimbingan karir
sebagai bantuan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan untuk memasuki dan
mengembangkan suatu jabatan. Kecenderungan kedua (Super, 1951) merumuskan
pengertian bimbingan karir sebagai proses membentu seseorang untuk
mengembangkan dan menerima gambaran diri sendiri terintegrasi dan adekuat dan
peranan lainnya dalam dunia kerja. Dan secara umum bimbingan karir
diartikan sebagai upaya bantuan kepada individu untuk menstimulasi dan
memberikan kemudahan perkembangan karir dalam kehidupannya. Di sekolah,
bimbingan karir dipandang sebagai proses perkembangan yang berkelanjutan dalam
upaya membantu individu mepersiapkan kariri melalui intervensi kurikuler yang
berkaitan dengan perencanaan karir, pengambilan keputusan, pengembangan
keterampilan, mengatasi masalah, informasi karir dan pemahaman diri.
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan
pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di lingkungan
sekitarnya. Selain itu dapat membantu peserta didik memahami apa yang
disukai dan tidak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan
sendiri. Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman, 1995) peranan
konselor dalam bimbingan karir adalah membantu murid agar murid memiliki
kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri seperti dalam kerjasama, dan
memberikan informasi tentang dunia kerja.
Menurut beberapa ahli :
Dalam bidang bimbingan dan konseling, kita
pasti menjumpai bimbingan karier. Dan dibawah ini akan ada penjelasan mengenai
apa itu bimbingan karier.
Pengertian bimbingan karier menurut para ahli
adalah sebagai berikut:
- Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam
mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau
jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan
pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana
pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai
bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap
pengalaman belajar bidang studi.
- Menurut Marsudi (2003:113)
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih
tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang
dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan
diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan
waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya.
- Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses
membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan, memasuki dan memperoleh
kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
- Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu
seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan
gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri
tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang
pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
- Menurut Mohamad Surya (1988:31)
Bimbingan karir merupakan salah satu jenis
bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir, untuk
memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya antara kemampuan dengan
lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan perwujudan diri dalam
perjalanan hidupnya.
Dari beberapa pengertian di atas, ada beberapa
kata yang sama yang perlu digaris bawahi yaitu kata proses membantu, memecahkan
masalah karir, memilih pekerjaan dan penyesuaian diri. Dari ketiga kata ini
dapat dirumuskan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses membantu individu
dalam memecahakan masalah karir dan mempersiapkan individu untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya. Masalah karir yang dihadapi individu seperti bingung
dalam menentukan jurusan yang akan dipilih, bingung akan kemana setelah lulus
sekolah, dan lain sebagainya.
3.2 Pentingnya Bimbingan Karir
Masalah karir
sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu
yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Oleh
karena itu, bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya.
Bimbingan karir dipelajari secara khusus didasarkan kepada anggapan bahwa:
1. Kebutuhan
bimbingan karir akan jauh lebih besar dari pada kebutuhan akan psikoterapi.
2. Bimbingan
karir dapat bersifat terapeutik atau sebagai penyembuhan. Super
mengemukakan bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi
perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan
perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan
individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian
penyesuaian karir membawa perbaikan dalam penyesuaian secara keseluruhan.
3. Psikoterapi
yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh
beimbingan karir. Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses
psikoterapi jika dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali
ke arah baru dalam pengembangan karirnya.
3.3 Tujuan Bimbingan Karir di SD
Bimbingan karir
di sekolah dasar diarahkan untuk meumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta
didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap
positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan
kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga erat
kaitannya dengan upaya membantu peserta didik memahami mana yang disukai dan
apa yang tidak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan
sendiri. Menurut Muro dan Kotman (1995:351) Program bimbingann karir di
SD difokuskan pada kesadaran diri dan dan kesadaran karir (self and career
awarness). Secara lebih operasional tujuan layanan bimbingan karir di SD
adalah membantu murid agar dapat:
1) Mengenal macam-macam dan ciri-ciri
berbagai jenis pekerjaan yang ada.
2) Merencanakan masa depan.
3) Membantu arah pekerjaan.
4) Menyesuaikan keterampilan, kemampuan
dan minat dengan jenis pekerjaan.
5) Membantu mencapai cita-cita
(Depdikbud, 1994).
Menurut
Bailey dan Nihien (1989), program pengembangan kesadaran karir di tingkat
sekolah dasar, khususnya di kelas tinggi hendaknya dikembangkan secara terpadu dan
mencakup hal-hal berikut:
a) Informasi yang difokuskan kepada tenggung
jawab dan struktur pekerjaaan.
b) Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta
didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang
diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan.
c) Kesempatan bagi peserta didik untuk
berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya.
d) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui
bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang diplihnya.
e) Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali
faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.
3.4 Tahapan
dan Karakteristik Perkembangan Karir Murid SD
Semua aspek
perkembangan manusia (sosial, fisik, emosi dan pendidikan) saling berkaitan,
tak terkecuali perkembangan karir. Perkembangan karir merupakan bagian
dari perkembangan manusia, karena:
a) Perkembangan
terjadi sepanjang hidup manusia
Hal ini dapat digambarkan dalam batas-batas
kematangan yang merujuk kepada tahap perkembangan yang dicapai.
b) Perkembangan
individu dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan
Hal tersebut berarti bahwa faktor psikologis,
sosiologis, pendidikan, ekonomis dan fisik berpengaruh terhadap perkembangan
individu.
c) Perkembangan
adalah proses yang kontinu
Perkembangan individu dapat dibantu melalui
intervensi seawal mungkin dan berlangsung sepanjang hidup. Ini berarti
bahwa program yang hanya berpusat pada tahap perkembangan tertentu akan
mengurangi efektivitas perkembangan.
d) Sekalipun
perkembangan itu kontinu, ada aspek-aspek yang dominan dalam berbagai periode
perkembangan.
e) Perkembangan
individu mencakup diferensi dan integrasi konsep diri dan persepsi tentang
dunianya. Strategi intervensi harus dirancang untuk membantu individu
pada saat berada dalam kematangan normal dari pada intervensi yang bersifat
remedial.
f) Program
intervensi termasuk bimbingan karir harus meperhatikan keragaman individual
tersebut.
3.5 Teknik Bimbingan Karir bagi Murid SD
Bimbingan
karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti:
terpadu dalam KBM, paket bimbingan karir, pengamatan, bacaan dan narasumber.
a) Terpadu dalam
KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling
memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di SD adalah guru. Dalam
teknik terpadu, guru hendaknya menliti materi kurikulum yang dapat disisipi
bimbingan karir
b) Paket
bimbingan karir
Paket bimbingan karir dikemass dalam bentuk
modul yang terdiri dari satu topik dan sub topik pembahasan.
c) Bacaan
Dalam hal ini siswa disuruh untuk membaca
riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Selain dalam buku riwayat hidup,
informasi jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber bacaan seperti
surat kabar, majalah, media elektronik, dll.
d) Narasumber
Wawasan murid tentang dunia pekerjaan dapat
pula diperoleh dengan mendatangkan narasumber ke sekolah untuk berdoalog dengan
anak-anak.Dapat pula ditugaskan untuk berdialog dengan orang tua masing-masing.
e) Pengamatan
Dalam hal ini siswa dapat diajak jalan-jalan
menuju suatu tempat, kemudian di sepanjang jalan mereka diminta mengadakan
pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang yang ditemukan.
f) Cerita
Murid usia SD sangat menyenangi cerita, oleh
karena itu guru dapat saja melaksanakan bimbingan karir melalui cerita.
Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam cerita divisualisasikan melalui
boneka, atau media gambar.
3.6 Materi Bimbingan Karir di SD
Isi
bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut buku pedoman
Bimbingan dan Penyuluhan di SD (1994) adalah sebagai berikut:
a) Isi
Bimbingan Karir untuk kelas rendah mencakup:
1. Mengenalkan
perbedaan antar teman sebaya.
2. Menggambarkan
perkembangan diri siswa.
3. Menjelaskan
bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan
tuntutan
lingkungan.
4. Mengenalkan
keterampilan yang dimiliki.
5. Menjelaskan
macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah.
6. Mengenalkan
macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa.
7. Mengenalkan
kegiatan-kegiatan yang menarik.
8. Mengenalkan
mengapa ora memilih suatu pekerjaan, dan pilihan itu masih
dapat
berubah.
9. Menjelaskan
bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan dari
sekarang.
10. Mengenalkan bahwa
kehidupan seseorang dapat memiliki banyak peran.
11. Menjelaskan bahwa
pekerjaan seseorang dipengaruhi oleh minat dan
kecakapannya.
b) Isi
Bimbingan Karir untuk kelas tinggi:
1. Menjelaskan
mencontoh orang-orang yang berhasil.
2. Melatih
siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang.
3. Membimbing
diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria.
4. Menjelaskan
jenis-jenis keterampilan yang diakitkan dengan pekrejaan
tertentu.
5. Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan
dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan
datang.
6.
Membimbing siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya.
7. Menjelaskan
pengaruh nilai yang dinaut dalam pengambilan keputusan.
8.
Membimbing siswa untuk meperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat
mempengaruhi
karir.
9. Melatih siswa
merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya pada
masa dewasa ini.
10.Membimbing
siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap
kehisupan
anak.
11.Melatih murid
melihat hubungan antara minat dan kemampuan.
12.Mengenalkan
bermacam-macam untuk menilai kemajuan prestasi.
3.7 Program
Bimbingan Karir secara Komperhensif di SD beserta Contoh Konkrit
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan
Karier di sekolah, yaitu secara umum adalah bertujuan untuk membantu para siswa
agar memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses mempersiapkan
diri untuk mencapai tujuan tersebut perlulah kiranya disusun suatu program
Bimbingan Karier yang di rencanakan dengan matang.
Perencanaan program Bimbingan Karier akan
menampakkan hasil yang lebih bermakna apabila dilaksanakan oleh suatu tim, (team
work). Didalam suatu tim petugas yang terlibat di dalamnya akan dapat
saling bekerja sama, saling bantu membantu, tolong menolong, bertukar pikiran,
pandangan dan pengalaman serta bekerja secara bersama-sama.
Dengan demikian penyusunan program layanan
Bimbingan Karier di sekolah memegang peranan yang penting dalam rangka
keberhasilan pelaksanaan layanan Bimbingan Karier di sekolah.
3.7.1 Perkembangan
dan kematangan karir anak SD
Menurut Super (Trasidi : 2007) perkembangan
karir anak usia dari usia 0-15 tahun adalah beradapada tahap pertumbuhan (Grow),
kematangan karir anak usia SD dimulai dari adanya dorongan ingin tahu atau
kecurigaan-kecurigaan yang mendorong anak untuk mengekplorasi lingkungannya (Curiosity),
tahapan selanjutnya adalah anak melakukan ekplorasi untuk medaptkan informasi
dan sumber informasi, sumbernya adalah figure-figur yang menadi idolanya (eksploration),
setelah anak dapat mengekplorasi lingkungannya, anak akan bergantung pada
figure-figur yag menjadi idolanya, pada tahap ini anak belajar mengontrol diri
yang berasal dari nilai-nilai yang berkembang di lingkungannya (Key Figure),
peniruan-peniruan ini akan berkembang menjadi minat, dalam tahap ini fantasi
anak meningkat seiring dengan informasi yang didapatkan (Developmentl
interest), setelah anak memiliki minat maka anak akan belajar mengambil
keputusan berdasarkan perspektifnya terhadap suatu pekerjaan dan hrapannya
dimasa depan (Time Perspektif), tahapan terakhir pada masa ini dalah
tahapan perkembangan konsep diri, konsep diri ini berasal dari upaya anak
mengeksplorasi lingkungan yang menjadi media pembelajaran kea rah memperoleh
informasi karir, peniruan, menemukan figure orang dewasa yang sesuai dengan
pengembangan minat
3.7.2 Prinsip Penyusunan Bimbingan Karier di SD
Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di
sekolah hedaknya di dasarkan pada beberapa prinsip sebagai berikut:
1. Program Bimbingan Karier hendaknya
direncanakan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan terintegrasi
Dengan demikian penyusunan program hendaknya
tidak direncanakan dan dilakukan hanya pada saat-saat tertentu saja atau suatu
peristiwa tertentu saja, tetapi diintegrasikan dengan perkembangan anak didik
melalui semua pengalaman belajar yang didapatnya mulai dari Sekolah Dasar
sampai menamatkan pendidikannya pada jenjang pendidikan tertentu. Disampaing
itu hendaknya perencanaan program diintegrasikan dengan kegiatan pendidikan
secara keseluruhan di sekolah-sekolah.
2. Program Bimbingan karier hendaknya
disusun dengan melibatkan diri siswa dalam proses perkembangannya.
Dengan melibatkan diri siswa dalam program
Bimbingan Karier itu berarti bahwa dalam program Bimbingan Karier, bakat, minat
dan potensi-potensi yang dimiliki para siswa dimanfaatkan semaksimal mungkin
untuk mengeksplorasi gambaran yang dimiliki baik mengenai dunia kerja maupun
tentang dirinya dan seterusnya para siswa ikut melibatkan dirinya dalam rangka
proses pematangan dan pemantapan konsep diri.
3. Program Bimbingan Karier hendakanya
menyajikan berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam
lingkungannya serta dalam dunia kerja.
Untuk itu pemahaman tentang jabatan atau karier
akan diperoleh apabila ia mendapatkan informasi jabatan selengkap mungkin.
Informasi tentang pekerjaan, jabatan atau karier serta kesempatan kerja sangat
bermanfaat bagi para siswa terutama untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh
tentang lapangan pekerjaan, jabatan atau karier.
4. Program bimbingan hendaknya
mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas
Proses pengembangan dan penerapan konsepsi diri
perlu diperhatikan dengan cara mempertimbangkan aspek-aspek pribadi siswa
secara keseluruhan. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk
mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan dirinya serta nilai-nilai
hidup yang dicita-citakannya.
Pemahaman diri yang seutuhnya itu bermanfaat
bbagi diri siswa untuk menetapkan sendiri tujuan hidup yang sesuai dengan
aspek-aspek pribadinya. Jadi dalam penyusunan program Bimbingan karier
hendaknya memasukkan unsur-unsur pengenalan pribadi masing-masing siswa
5. Program Bimbingan Karier hendaknya
diwujudkan untuk melayani semua siswa
Maka dari itu integrasi proses Bimbingan Karier
haruslah diadakan melalui berbagai bentuk kegiatan, termasuk didalamnya
memberikan kesempatan kepada diri siswa untuk mengembangkan konsepsi diri, dan
konsepsi pekerjaan, jabatan atau karier di masa depan, dilaksanakan dengan
mengintegrasikan dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka perlulah
disusun program Bimbingan karier agar usaha layanan Bimbingan Karier di sekolah
betul-betul berdaya guna dan berhasil guna serta mengena pada sasarannya.
3.7.3 Penyusunan Program Bimbingan Karier di SD
Untuk menyusun program Bimbingan karier di
sekolah perlulah kiranya diperhatikan beberapa pertimbangan atau referensi,
diantaranya:
1. Program Bimbingan karier disekolah
hendaknya disusun secara terintegrasi dan dilaksanakan secara terpadu dalam
keseluruhan program pendidikan di sekolah.
Hal ini didasarkan selaras dengan pokok pikiran
dan keyakinan bahwa pendidikan formal atau dalam sekolah bertujuan memberikan
dasar-dasar serta persiapan untuk kehidupan yang lebih bermakna bagi anak
apabila dia kelak menjadi dewasa, maka dari itu sekolah berkewajiban memberikan
program-program pendidikan yang memungkinkan para siswa untuk mengenal,
memilih, memutuskan dan merencanakan lapangan pekerjaan, jabatan atau karier
yang sesuai dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Jadi dengan demikian
program Bimbingan Karier disekolah hendaknya disusun sejajar, terpadu serta
terintegrasi dengan program-program pendidikan lainnya di sekolah.
2. Program Bimbingan Karier di sekolah
hendaknya disusun sebagai suatu proses yang berkelanjutan
Hal ini didasarkan selaras dengan pokok pikiran
dan keyakinan bahwa Bimbingan Karier merupakan salah satu aspek atau komponen
dari keseluruhan sistem pendidikan. Oleh karena pendidikan adalah merupakan
sutau proses yang berlangsung seumur hidup, maka Bimbingan Karier pun haruslah
ditinjau sebagai suatu proses yang berawal pada suatu saat, berlanjut dan
berlangsung terus sepanjang hayat. Maka dengan demikian dapatlah dikatakan
bahwa sesungguhnya Bimbingan Karier tidak hanya berlangsung selama siswa duduk
di bangku sekolah melainkan berkelanjutan dalam pekerjaan, jabatan atau karier
3. Pogram Bimbingan karier disekolah
hendaknya disusun secara terencana
Hal ini didasarkan selaras dengan pokok pikiran
dan keyakinan bahwa perencanaan dan pelaksanaan Bimbingan Karier bersangkut
paut dengan nasib dan masa depan manusia, maka tidaklah dilaksanakan secara trial
and error, dan serampangan, dan harus dilaksanakan dengan program yang
terperinci dan sistematis serta relevan dengan kebutuhan-kebutuhan, atau
berfungsi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk dapat merencanakan dan
melaksanakan Bimbingan Karier secara terperinci, sistematis, relevan dan
terencana, maka haruslah digarap oleh tenaga-tenaga kependidikan yang ahli
dalam bidangnya, dan professional, serta berkompeten dalam bidangnya sehingga
dapatlah dikembangkan Program Bimbingan Karier yang betul-betul dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah, objektif dan dilaksanakan secara efektif, praktis, efisien serta
bermakna.
Berdasarkan referensi di atas, maka dapatlah
disimpulkan secara terpadu, menyeluruh, terencana dan berkelanjutan.
3.7.4 Persiapan Penyusunan Program Bimbingan
Karier di SD
Persiapan penyusunan program Bimbingan Karier
di sekolah adalah merupakan seperangkat kegiatan yang dilakukan melalui
berbagai bentuk survey untuk menginventarisasikan tujuan, kebutuhan, kemampuan
sekolah, serta kesiapan sekolah untuk melaksanakan program Bimbingan Karier.
Tahap persiapan penyusunan program ini
mempunyai arti yang penting untuk menarik perhatian, minat dalam kegiatan
Bimbingan Karier disekolah, serta menentukan tolak ukur program Bimbingan
Karier di sekolah. Juga memelihara suasana psikologis yang menguntungkan,
karena semua pihak terlibat didalamnya ikut secara aktif sejak awal kegiatan
dalam persiapan penyusunan program. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa
tahap persiapan adalah merupakan seperangkat kegiatan mengumpulkan berbagai hal
yang dibutuhkan untuk penyusunan program dan penyediaan kelengkapannya. Dalam
tahap persiapan ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut
(lihat bagan).
a. Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah merupakan seperangkat
kegiatan dalam mengumpulkan berbagai informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan
untuk penyusunan program Bimbingan Karier.
Dengan adanya studi kelayakan ini, kesimpulan
dan saran-saran yang disajikan pada akhir studi dipakai sebagai dasar pertimbangan
untuk menentukan program yang perlu dikembangkan di sekolah. Dalam studi
kelayakan yang bisa dipergunakan sebagai dasar pertimbangan ialah beberapa
aspek, diantaranya: saranan dan prasarana, yang memungkinkan bisa untuk digali,
pengendalian pelaksanaan program, pembiayaan kegiatan secara keseluruhan yang
menunjang pelaksanaan program, dan berbagai aspek lainnya yang bisa digali.
Dari hasil pengkajian aspek-aspek tersebut, beberapa kemungkinan akan diambil
sebagai kesimpulan bahwa:
1) Suatu kegiatan
sangat layak untuk dilaksanakan
2) Suatu kegitan layak
untuk dilaksanakan
3) Kegiatan kurang
layak untuk dilaksanakan
4) Kegiatan tidak layak
untuk dilaksanakan
3.7.5 Indikator-indikator
kematangan karir anak SD
Istilah kematangan karir untuk siswa Sekolah
Dasar adalah kesadaran karir (career awareness) karena pada tahap ini anak
masih berada pada tingkatan kesadaran sebagai bentuk kematangan karir pda
tahapannya. Kompetensi karir siswa Sekolah Dasar antara lain :
a. Pentingnya
pengetahuan konsep diri yang positif tentang perkembangan
karir
b. Keterampilan
berinteraksi dengan orang lain
c. Kesaran
pentingnya perkembangan emosi dan fisik pembuatan keputusan
karir
d. Kesadaran
pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan
karir
e. Kesadaran
hubungan antara pekerjaan dan belajar
f. Keterampilan
untuk memahami dan menggunakan informasi karir
g. Kesadaran
hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja
yang baik dan
kesempatan karir
h. Kesadaran
bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhn di
masyarakat
i. Memahami
bagaimana cara mengambil keputusan dan memilih alternative
berdasarkan
pendidikan dan
tujuan karir
j. Kesadaran
hubungan antara peran dalam kehidupan dan tujuan karir
k. Kesadaran
tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-lai dna
perempuan
l. Kesadaran
terhadap proses perencanaan karir.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada tahun
1850-1900 bimbingan karir belum mulai diorganisasikan secara memadai karena
faktor ekonomi, sosial, ideologi, dan kegiatan ilmiah. Pada akhir abad 19
ini mulai muncul bebrapa tulisan dan kegiatan yang berkaitan dengan bimbingan
karir seperti James McKeen Cattel (1890) menerbitkan artikelnya yang berjudul
“Mind”. Tahun 1896, Witmer mendirikan klinik psikologis di Universitas
Pensylvania dan dia melakukan studi serta penyembuhan anak-anak yang mengalami
kesulitan belajar. Kemudian kegiatan tersebut dilanjutkan oleh muridnya
Morris, dan pada tahun 1920 Morris mulai menggunakan pengukuran vokasional dan
menggunakan metode psikografik dalam analisis jabatan untuk mengkhususkan
syarat-syarat psikologis yang dituntut oleh suatu oekerjaan tertentu.
Menurut Miller (1989, dalam Muro & Kotman,
1995) peranan konselor dalam bimbingan karir adalah membantu murid agar murid
memiliki kesadaran diri, meningkatkan keterampilan diri seperti dalam
kerjasama, dan memberikan informasi tentang dunia kerja.
Masalah karir
sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu
yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga.
Secara lebih operasional tujuan layanan
bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat:
1) Mengenal macam-macam dan ciri-ciri berbagai
jenis pekerjaan yang ada.
2) Merencanakan masa depan.
3) Membantu arah pekerjaan.
4) Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat
dengan jenis pekerjaan.
5) Membantu
mencapai cita-cita (Depdikbud,
1994).
Semua aspek perkembangan
manusia (sosial, fisik, emosi dan pendidikan) saling berkaitan, tak terkecuali
perkembangan karir. Perkembangan karir merupakan bagian dari perkembangan
manusia, karena:
a) Perkembangan terjadi sepanjang hidup manusia
Hal ini dapat digambarkan dalam batas-batas
kematangan yang merujuk kepada tahap perkembangan yang dicapai.
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat
dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti: terpadu dalam KBM, paket bimbingan
karir, pengamatan, bacaan dan narasumber.
Isi Bimbingan
Karir untuk kelas rendah mencakup:
1. Mengenalkan
perbedaan antar teman sebaya.
2. Menggambarkan
perkembangan diri siswa.
3. Menjelaskan
bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan.
4. Mengenalkan
keterampilan yang dimiliki.
5. Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada
di lingkungan sekolah.
4.2 Daftar
Pustaka
https://nrumanti.wordpress.com/2015/03/15/makalah-pengertian-tujuan-manfaat-prinsip-bk-karier-dan-permasalahan-di-sd-smp-sma/ Diakses pada tanggal 12 November 2015 19:42 WIB
Boharudin,
2012, …., http://boharudin.blogspot.com/2011/10/bimbingan-karir-di-sekolah-dasar.html diakses pada tanggal 18
November 2015 22:49 WIB
…., …., …., http://blog.uad.ac.id/umul1300001112/2014/12/09/pengertian-tujuan-dan-fungsi-bimbingan-karir/ diakses pada tanggal 18
November 2015 22:59 WIB
…., …., 2014, http://bk14049.blogspot.co.id/2015/06/konsep-dasar-bimbingan-konseling-karier.html diakses pada tanggal 18
November 2015 23:20 WIB
0 komentar:
Posting Komentar