MAKALAH
TEORI ASAL MULA TERJADINYA TATA SURYA
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Konsep Dasar IPA Yang
Dibina Oleh Bapak
Dr. Singgih Bektiarso
MUHAMMAD
NUR FAIZ
150210204035
Kelas
A
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS
KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2015
A. Pendahuluan
Dimalam yang cerah, lihatlah keatas langit kita
akan menyaksikan hiburan gratis terbesar dibumi ini. Kita akan menyaksikan
pertunjukan yang sangat mempesona. Ribuan bintang, planet, dan benda-benda
langit lainnya berkilau laksana permata di atas kain beludru hitam. Mungkin
kita akan tergoda untuk menyanyikan lagu masa kecil yang masih terngiang di
telinga “Bintang kecil dilangit yang biru amat banyak menghias angkasa ”.
inilah alam semesta kita yang maha luas tanpa terlihat batasnya. Mesteri yang
menyelimuti keberadaan alam semesta ini sangat menggoda setiap hati manusia
untuk menyingkapnya. Hal itu dimulai sejak zaman Yunani kuno hingga zaman modern
ini.
Ada banyak teori yang diungkapkan untuk
menjabarkan keberadaan alam semesta ini. Para ilmuan berusaha mencari dan
mengemukakan pendapatnya masing-masing tentang terbentuknya alam semesta ini,
yang akan sangat menarik untuk dipelajari dan disimak bersama.
Dalam makalah “Asal Mula Terjadinya Alam Semesta”
ini akan menguraikan pendapat dan teori-teori para ilmuan terkemuka tentang
terbentuknya alam semesta ini. Teori-teori ini akan sangat menarik untuk
dibahas dan dipelajari bersama, tetapi kebenaran dalam teori-teori tersebut
tergantung pada pemahaman masing-masing individu memahaminya. Semoga dengan
makalah ini banyak memberikan manfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Berdasarkan gambaran singkat wacana diatas,
disini penulis membuat rumusan permasalahan yang akan dibahas yang susunannya
sebagai berikut:
1. Pengertian alam semesta dan Tata Surya, dan Galaksi
2. Teori teori asal mula terjadinya alam semesta dan pencetusnya.
B. Pembahasan1. Pengertian alam semesta dan Tata Surya, dan Galaksi
2. Teori teori asal mula terjadinya alam semesta dan pencetusnya.
1. Pengertian Alam Semesta, Galaksi dan Tata Surya
Alam Semesta
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedangkan makrokosmos adalah benda-benda yang ukurannya sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi.
Namun para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada didalamnya. Alam semesta atau universum dalam terminologi ilmu astronomi adalah ruang angkasa dengan segala zat dan energi yang ada didalamnya
Konsep manusia mengenai apa yang dimaksud alam semesta telah berubah secara radikal sepanjang zaman. Pada mulanya, mereka meletakkan Bumi sebagai pusat alam semesta. Selanjutnya, mereka menemukan bahwa Bumi hanyalah sebuah planet, dan yakin bahwa mataharilah sebagai pusat. Kemudian mereka menyadari bahwa Matahari hanyalah sebuah bintang biasa, yang merupakan anggota dari sebuah gugusan bintang yang disebut galaksi dan meyakini bahwa galaksi inilah Alam Semesta. Setelah itu, mereka menemukan lagi bahwa galaksi ini hanyalah satu dari sedemikian banyak galaksi yang membentuk alam semesta. Kenyataan inilah yang kita yakini saat ini.
Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari , sembilan
planet dan berbagai benda langit seperti satelit, komet, asteroid,
planet-planet berevolusi mengelilingi matahari dengan orbit (garis edar) yang
berbentuk elip. Beberapa planet mempunyai setelit. Satelit ini berputar
mengelilingi planet dan bersama dengan planet mengelilingi matahari. Jadi tata
surya merupakan sistem rotasi yang berpusat pada matahari.
Hingga kini dikenal sembilan planet sebagai
anggota tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Bumi, Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Pluto belum tentu planet, beberapa ahli
astronomi percaya bahwa Pluto adalah sebuah satelit Neptunus yang terlepas.
Orbit Pluto mengelilingi matahari adalah yang paling aneh dari planet yang
lain. Orbit Pluto paling lonjong di antara semua planet dan pada saat tertentu
membawa planet ini sedekat 4.400 juta km dari matahari. Orbitnya juga
membawanya menjauh dari bidang umum Tata Surya dibanding planet lain.
Dari gambar planet-planet dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1. Kelompok planet dalam, yaitu planet-planet yang dekat dengan matahari terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars
2. Kelompok planet luar, yaitu planet-planet yang jauh dari matahari terdiri dari Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Dari semua planet-planet tersebut, Yupiter adalah
planet terbesar yang mempunyai 70% unsur planet dan berdiameter 141. 360 km.
Sebagian besar penyusun udara di planet Yupiter ialah gas amunia. Sementara
itu, planet terkecil adalah Pluto dengan diameter kira-kira 2.400 km. Orbit
Pluto paling lonjong di antara semua planet dan pada saat tertentu membawa
planet ini sedekat 4.400 juta km dari matahari. Orbitnya juga membawanya
menjauh dari bidang umum Tata Surya dibanding planet lain.
Galaksi
Galaksi
Bintang-bintang tidak ditemukan terpencar di
ruang angkasa secara serampangan. Pada kenyataannya, bintang-bintang berkumpul
dalam pulau-pulau perbintangan yang besar dan ruang di antara pulau-pulau
tersebut tidak mengandung pulau. Ini yang dinamakan galaksi.
Galaksi kita dikenal dengan nama galaksi
Bimasakti atau Milky Way. Pada dasarnya penamaan ini berasal dari bahasa Yunani
yang berarti susu. Orang Yunani menganalogikan galaksi kita dengan tumpuhan
susu yang tampak putih pada malam hari yang gelap gulita. Galaksi kita
berdiameter 100.000 tahun cahaya dan mencakup di dalamnya 130.000.000 bintang
Selain galaksi kita, ada beberapa galaksi lain
yang bisa diamati menggunakan mata telanjang antara lain:
1.
Galaksi Andromeda
Termasuk galaksi pertama yang terungkap di luar
galaksi kita. Galakisi ini lebih besar daripada galaksi kita. Demikian halnya
dengan bintang-bintang yang ada di dalamnya. Sesungguhnya, diameter galaksi
Andromeda adalah 40.000 tahun cahaya. Galaksi ini pertama kali ditemukan oleh
Hubble pada tahun 1923.
2. Awan Megallanic Kecil
Galaksi tersebut juga bisa diamati dengan mata
telanjang. Galaksi tersebut terdiri dari bintang-bintang berusia tua. Diameternya
sekitar 25.000 tahun cahaya.
3. Awan Megallanic Besar
Galaksi ini mengandung awan debu yang menutupi
cahaya. Ia disusun oleh bintang-bintang berusia muda dan beberapa tua di
sebagian kumpulan bintang yang berbentuk bulat. Diameternya kira-kira 40.000
tahun cahaya.
2. Teori-teori Asal Mula Alam Semesta dan Pencetusnya
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang berakal budi
dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda dengan rasa ingin tahunya
untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati. Dengan
diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit
yang sampai dibumi timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang
terbentuknya alam semesta. Teori itu dikelompokkan menjadi dua berikut
ilmuwan-ilmuwan pencetusnya:
1. Teori Nebulae atau Teori Kabut.
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh
Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant
(1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre
Marquis de Laplace[2] secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang
lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada
tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari
debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar
hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang
raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat,
dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya
gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan
membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit
berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari
pembentukan mereka.
2. Teori Planetisimal
Teori Planetisimal pertama kali dikemukakan oleh
Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Forest R. Moulton pada tahun (1878-1952)
seorang astronom. Disebut Planetisimal yang berarti planet kecil karena planet
terbentuk dari benda padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai
salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang
yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh, akibatnya terjadi pasang
naik antara bintang tadi dan matahari. Pada waktu bintang tiu menjauh sebagian
massa matahari itu jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lain
berhamburan disekeliling matahari, maka inilah yang disebut dengan planetisimal
yang kenal menjadi planet-planet yang eredar pada orbitnya dan mengelilingi
matahari.
3. Teori Pasang Surut
Sir james Jeans (1877-1946) dan Harrold Jeffreys
(1891) keduanay dari Inggris, teorii inii hampir sama dengan teorri planet
desimal. Setelah bintabng itu beerlalu dengan gaya tarik bintang yang besar
padda permukaan matahari terjadi proses pasang surut, seperti peristiwa pasang
surutnya air laut di bumi kaibat daya tarik bulan. Bagian masa matahari itu
membentuk cerutu yang menjorik ke arah bintang. Bersamaan dengan semakin
menjauhnya bintang itu, mengakibatkan cerutu itu terputus-putus membentuk
gumpalan gas disekitar matahari dengann ukuran yang berbeda-beda, gumpalan itu
membeku dan kemudian membentuk planet-planet. Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet
dibagian tengah seperti Yupiter, Saturnus, Uranus dan neptunus merupakan
planet-planet raksasa sedangkan dibagian ujungnya merupakan planet-planet
kecil. Kelahiran planet-planet itu karena pecahan gas adari matahari yang
berbentuk cerutu, maka besar planet-planet tersebut berbeda-beda antara yang
terdekat dan yang terjauh dan besar dibagian tengahnya.
4. Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh
Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya
Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan
yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu
terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya.
5. Teori Dentuman Besar (Big Bang Theory)
Orang yang dipercaya sebagai pencipta teori ini
adalah George Lemaitre (1920 an ) seorang ahli astronomi dari Belgia. Ia
menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa
menyatu dan memadat (terkondensasi) membentuk satu bentukan yang mengecil.
Selanjutnya massa ynag mengecil ini meledak dengan ledakan yang hebat, kemudian
partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam
semesta. Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10
hingga 20 milyar tahun yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang
bertaburan ke seluruh arah di alam makrokosmos.
Teori Big Bang ini kemudian diperjelas dengan
ditemukannya bahwa alam semesta i ni mengembang seolah-olah melarikan diri dari
kita dengan kecepatan yang sangat tinggi. Teori ini dikemukakan oleh Edwin
Hubble seorang ahli astronomi di Observatorium Mount Wilson. Menurutnya, bahwa
galaksi yang telah diamati sebenarnya menjauhi kita dan menjauhi yang lain
dengan kecepatan samapi beberapa ribu km per detik.
6. Teori Awan Kabut
Dikemukan oleh Carl Von Weeizsaker (1940) dan
disempurnakan oleh Gerard P Kuiper (1950). Tata surya terbentuk oloeh gumpalan
awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses
pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik pada bagian pusat awan membentuk
gumpalan bola dan mulai berpilin kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian
tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram
itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang
kemudian menjadi matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat
kemudian menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula
dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
7. Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Teori ini pertama kali pada tahun 1948 yang
diusulakan oleh H. Bondi, T. Gold dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge.
Menurut teori ini, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam
semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus menerus
datang membentuk atom-atom hedrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi baru
dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya.
Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan
teori big bang. Dalam teori ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong
sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima
bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasadi antara berbagai galaksi,
sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh.
Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hedrogen. Yaitu sumber yang
menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Sampai sekarang belum ada model yang benar-benar
tepat untuk menggambarkan masa depan alam semesta. Pertanyaan-pertanyaan kita
sekarang tentang suatu hal pada akhirnya memang akan terjawab, tetapi setelah
itu akan selalu muncul pertanyaan-pertanyaan baru. Demikianlah yang terjadi
jika kita bertanya tentang alam semesta, kita tidak akan pernah puas.
Seringkali kita mencapai suatu pertanyaan yang mendasar sekali, yang akhirnya
membuat hati kita kagum, heran, takzim, sampai pada suatu perenungan betapa
luar biasa Kuasa Tuhan di alam semesta ini.
C. Penutup
Demikianlah makalah mata kuliah Astronomi yang
berjudul ”Teori Asal Mula Alam Semesta” ini kami buat. Selaku manusia yang
merupakan mahluk tempat salah, khilaf, dan lupa, kami menyadari tak ada gading
yang tak retak, tak ada yang sempurna kecuali Allah SWT, dan pasti dalam
makalah sederhana yang kami buat ini terdapat banyak kekeliruan dan kesalahan.
Kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan
bagi yang selanjutnya. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat yang sebesar-besarnya
dan dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
D. Daftar Pustaka
Asim Gunarwan,dkk, Ilmu Pengetahuan Populer, Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi, 2000
Dyayadi, Alam Semesta Bertawaf, Yogyakarta: Lingkaran, 2008
Ismail al-Jawisy,Muhammad, Maha Besar Allah atas Semua Ciptaan-Nya, Jogjakarta: Garailmu, 2009
Kerrod, Robin, Bengkel Ilmu Astronomi, Jakarta: Erlangga, 1999
Maskufa, Ilmu Falaq, Jakarta: Gaung Persada(GP Press), 2009
Purnama, Heri, Ilmu alamiah Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008
Tjaksyono, Bayong, Ilmu Kebumian dan Antariksa, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009
0 komentar:
Posting Komentar