Semester 1

Naskah Drama Bertema Pejuang Matakuliah Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia





KAMPOENG PEDJUANG

           Indonesia negara yang subur, strategis  dan memiliki daya tarik tersendiri dengan beraneka ragam kebudayan serta sumber daya alam yang sangat melimpah, yang tersebar di bumi Nusantara yang terbentang dari sabang sampai merauke. Menyebabkan  banyak bangsa asing ingin menguasainya. salah satunya adalah bangsa Belanda.

Babak 1
          Di Desa Sukosawah terdapat tiga gadis desa  yang rajin Mereka bernama Siti, Painem dan Sukirah. Mereka  sangat Anti Penjajah.

Siti                         : Nem, besok kamu mau pergi ke ladang?
Painem                 : iya ti, aku besok pergi bersama Kirah untuk membantu emak sama abah,  kenapa? Kamu mau ikut juga?
Siti                       : iya, aku besok juga mau pergi ke ladang bagaimana kalau kita berangkat bersama?
Sukirah             : iya sudah besok kita berangkat ketika ayam berkokok ya, supaya kita tidak kesiangan.
Painem                   : ya, ngomong-ngomong kamu pergi ke Ladang mau ngapain Sit? 
Siti                         : Aku mau memanen singkong yang sebulan lalu telah kutanam Nem.
Sukirah                   : oalah.. iya sudah Sit.
Siti                         : Rah... Nem.
                               Apa kalian sudah mendengar kabar tentang Penjajahan Belanda di negara kita? Bagaimana ini? Hampir Semua Wilayah Negara kita sudai mulai diduduki oleh Belanda, bahkan Belanda   sudah sampai di Desa sebrang.
Painem                   : Iya sit, aku tahu .. . .
                               Tapi kiita saat ini hanya bisa berdo’a semoga Belanda tidak sampai di Desa kita.        
Sukirah                   : iya , Amin ...
           
Babak 2
Dilain tempat Vandhos dan Dekker berunding untuk mengganggu rakyat Indonesia yang sedang berladang.

Vandhos                      : Heeyy…. Brow, besok kita walking walking
  Yuuukkk ?
Dekker                        : Walking-walking kemana ? in the ladang ?
Vandhos                      : Kamu Right ! besok sambil cuci mata brow.
Dekker                                    : Emangnya aku belekan ?
Vandhos                      : Alamaakkk, bukan matanya yang dicuci, kan
 banyak gadis cantik disana.
Dekker                                    : Ingat brow, kita disini untuk mengintai rakyat
 Indonesia.
Vandhos                      : Iya sudah, besok kita kesana
Dekker                                    : Oke Broooow.
Babak 3
Keesokan Harinya merekapun berangkat menuju keladang bersama-sama. Tidak berapa lama merekapun sampai diladang dan betapa bahagianya mereka melihat beberapa tanaman yang tumbuh subur dan siap untuk dipanen.

Siti                                : Subhanallah nem rah. Tanaman ketelaku  
sudah tumbuh besar dan siap untuk dipanen
Painem                          : Syukurlah,  hari ini kita dapat memakan Singkong, Indonesia memang subur tanahnya sampai-sampai banyak orang yang mengakatakan bahwa tanah kita ini adalah tanah indah. Gemaripah loh jinawih
Sukirah                          : itulah salah satu alasan mengapa negara kita banyak di incar oleh para penjajah untuk dikuasai. Itu salah satu alasan yang membuat Belanda datang kesini
Siti                                : Nem, Rah bagaimana kalau hasil panen kita hari ini kita bagikan kepada tetangga desa sebrang yang mungkin saat ini mereka sedang kesusuahan.
·         Lagu Gethuk
Painem dan sukirah       : iyo mbak yu setuju
           
            Mereka bahagia, namun tiba-tiba kebahagian itu berubah menjadi sebuah ketegangan dan ketakutan, ketika tiba-tiba terdengar suara senapan senjata pistol, yang ternyata itu adalah bunyi pistol dari Bangsa Belanda yang sedang berjalan-jalan dan melihat mereka.

Painem                                    : Itu suara apa? ( dengan nada cemas )
Siti                               : Entahlah, aku tidak tahu
Sukirah                        : Darimana suara itu ya..
Vandhos                      : Hey kalian !( dengan suara lantangnya membentak rakyat Indonesia)
Dekker                        : Kalian tidak mendengarkan kita?
Painem                        : Ampun tuan ( dengan menundukkan kepalanya )
Vandhos                      : Dasar tuli kalian
Siti                               : Maaf tuan, apa salah kami?
Sukirah                        : Iya. Kami hanya berladang di sawah kami
Dekker                        : Cepatlah kalian selesaikan pekerjaan kalian
Vandhos                      : Setelah itu, serahkan hasil panennya kepada kita
Painem                        : Tapi tuan, ini kan milik kami
Siti                               : Hanya ini penghasilan kami
Sukirah                       : Ini satu-satunya sumber mata pencaharian kami
Dekker                        : Kalian membantah perintah kita
Vandhos                      : Kalian mau kita siksa sekarang
Sukirah, Painem, Siti   : Baiklah tuan

            Mereka disuruh bekerja terus menerus tanpa diberi upah dan semua hasil panen diserahlan kepada antek-antek Belanda.

Dekker                                    : Serahkan hasil panen kalian !
Sukirah                        : Ini Tuan, hanya ini !
Vandhos                      : Apa ?? Cuman segini ??
Siti                               : Iya, Tuan
Painem                                    : Kami sudah berusaha
Dek & Van                  : Kalian tidak berguna.
Sukirah                        : kami sudah bekerja sekuat tenaga kami.
Siti                               : Kami sudah lelah tuan.
Painem                                    : Apa kami boleh istirahat sejenak ??
Dekker                                    : Apa ?? Istirahat ?? tidak ada kata istirahat.
Vandhos                      : Cepat kerja kembali, atau kalian aku bunuh !! ( dengan nada membentak )
Babak 4
            Setelah ada kesempatan untuk melarikan diri akhirnya ketiga gadis itu kabur dan melarikan diri .Ketika Ketiga Gadis  itu lari dengan terbirit-birit mereka bertemu dengan Somad. Akhirnya mereka menceritakan tentang kejadian yang mereka alami hari ini kepada Somad. Somad adalah pemuda yang tampan, perkasa dan pemberani dia sangat anti sekali terhadap Penjajah.

Somad                             : Lho.lho kenapa kalian lari-lari seperti ini? (dengan penuh keheranan)
Painem                             : ka .. kami bertemu dengan Antek-antek Belanda (mencoba menjelaskan)
Somad                             : Apaaa !! ini bahaya, ini gawat, Belanda mulai menduduki Desa kita, kita tidak boleh tingal diam, kita harus melakukan sesuatu.
                                        (dengan Nada yang mengebu-gebu)
Siti                                   : Tapi apa yang bisa kita lakukan? Kita hanya rakyat biasa yang tak punya perlengkapan persenjataan ( dengan nada bingung)
Sukriyah                          : sudalah saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahas hal itu, sekarang kita harus bersembunyi terlebih dahulu, nanti malam kita kumpul di rumahku untuk membahas semua ini (dengan tegas)
Somad                             : Baiklah , aku sangat setuju (dengan penuh semangat)
Babak 5
Pembicaraan mereka pun akhirnya terhenti, Ditempat lain Antek-antek Belanda juga melakukan hal yang sama seperti ketiga gadis desa itu, ketika kembali ke Markas Mereka berceritakan kepada komandan bahwa tadi mereka bertemu dengan gadis-gadis desa yang masih berani melakukan aktifitas berladang.

Ko. Malaby                     : Heh Kalian Berdua, dari mana saja kalian? Kerjaannya Cuma jalan-jalan saja, Jangan Makan gaji buta kalian!
Vandhos & Deker           : Gaji buta? Memangnya ada Ndan? Kami kira hanya mata saja yang bisa Buta.
Vandhos                         : komandan, ai and Dekker  tadi walking-walking in the garden and we look a girl sedang berkebun di desa seberang.
Dekker                             :yes komandan. ai juga..bagaimana ini ndan? Apa kita juga menyerbu desa itu seperti apa yang sudah kita lakukan pada daerah-daerah yang lain?
Ko. Mallabay                   : whaaatss ?? Bagaimana bisa? Ada rakyat-rakyat jelanta yang masih berkeliaran. Bukankah sudah ku perintahkan kepada kalian berdua untuk menghabisi mereka semua, tanpa tersisa.
Vandhos                          :ah komandan ini, memangnya kita pemakan daging suruh menghabiskan mereka?
Ko.Mallaby                      : Maksudku itu bukan dimakan dhos. Dasar stupid ! . . .nasib..nasib…punya prajurid pada stupid semua .
Dekker                             : kamu si Dhos kurang pintar.(menyalahkan vandhos)
Vandhos                          : Halah..memangnya kamu pintar? Disuruh Beli hotdog aja dapatnya  kodok.
Ko. Mallabay                   : haah sudah sudah… kalian berdua sama saja. . .   sini-sini mendekat,ngomong-ngomong Bagaimana kalian slama hidup sama komandan? Bahagiakan ? tiap har makan susu sama roti enak bukan ?
Vandhos & Dekker         : enak sii ndan, tapi yaa itu. . .
Ko. Mallabay                   : kenapa ? hah kenapa ? katakana sama komandan
Vandhos & Dekker         : kurang banyak ndan, kita kagak kenyang kalau hanya makan roti sama susu.
Ko. Mallabay                   : hemm Dasar kalian berdua yaa. . .masih untung diberi makan, ap kalian berdua mau ku buang di jalan sana?. Biar jadi gembel..
Vandhos & Dekker         : ampuun ndan …ampun.. .
Babak 6
  Di tempat lain pasukan brumi yaitu somad dan kawan-kawan sedang berembug menyusun strategi untuk mengusir para penjajah.

Somad                            : Bagaimana ini strategi apa yang harus kita lakukan untuk melawan mereka para penjajah tengil?
Painem                             : Bagaimana kalau kita menyamar sebagai        pelayan Belanda dan kita racuni makanan mereka.
Sukirah                            : Tapi Bagaimana cara kita masuk ke benteng belanda?
Painem                             : iya disana pasti banyak prajurit yang menjaga.
Somad                             : aku tahu jalan bawah tanah yang bias kita lewati.
Siti                                   : tapi kita harus hati-hati jangan sampa ita tertangkap.
Somad                             : kita bagi tugas, ada yang berjaga diluar dan aku akan masuk.
Painem                             : baiklah aku dan sukirah akan berjaga di luar.
Sukirah                            : iya aku setuju yang penting kalian berhati-hati.
Babak 7
Akhirnya mereka sepakat untuk menjalankan aksi itu. Dan pagi harinya ketika para penjajah masih tertidur. Somad dan siti beraksi.

Somad                             : Sit kamu jaga disini aku mau kedalam melakukan aksiku.
Siti                                   : siap bray.. ..

Ketika Somad Beraksi vandhos dan Dekker yang saat itu sedang berjaga-jaga mengetahui hal itu. Sadar somad bahwa  keberadaan dirinya diketahui dia langsung berlari meninggilkan tempat itu.

Vandhos                          : woy siapa itu? Jangan lari!
Dekker                             : ada apa dos? Siapa itu?
Vandhos                          : Sepertinya itu rakyat Indonesia yang sedang mengintai tempat kita.
Dekker                             : ayo kita kejar mereka, jangan sampai mereka lepas.
Vandhos                          : sudalah besok kita laporkan saja ke komandon

Tanpa menghiraukan Somad langsung berlari, berlari dan terus berlari.
Vandhos dan Dekker menceritakan kepada komando Mallaby tentang apa yang dia ketahui.

Dekker dan Vandhos      : Lapor ndan!
Ko.Mallabi                       : hih apa sih kalian ?
Vandhos                          : komandan tidur terus agh, bangun ndan..bangun ada berita darurat.
Dekker                             : Komandan Gawat…. Ini gawat . tadi pagi saya melihat orang Indonesia menyelundup kesini memasukan sesuatu dimakanan kita
Ko. Malabi                      : hah ? beraninya mereka masuk kesini, apa mereka mencari mati. Kalau memang begitu bersiaplah kita nanti akan menyerang mereka. Di kasih hati malah minta ampela
Deker & Vandhos           : siap komandan
Babak 8
            Akhirnya pasukan belanda menyerang rakyat pribumi yang saat itu sedang melakukan aktivitas berladang di sawah. Di tengah perjalanan mereka melihat bendera merah putih di kibarkan. Melihat hal itu semakin meluap emosi mereka. Padahal mereka melarang untuk mengibarkan merah putih tetapi masih ada yang berani mengibarkannnya.

Ko. Malabi                  : Hey kalian rakyat Indonesia, siapa yang diantara kalian berani menyelundup ke markasku?
Rakyat                        : kita tidak tahu
Ko. Malabi                  : ini lagi siapa yang berani mengibarkan bendera jelek disini.
Rakyat                        : maaf dan kami tidak tahu
Ko. Malabi                  : oh, masih belum ada yang mengaku? Apa dengan menembakkan pistol ini ke kepala kalian, baru ada yang mengaku ?
Rakyat                        : ampun dan ampun
Ko. Malabi                  : mangkanya katakan siapa yang berani melakukan semua ini!
Rakyat                        : so..somad dan
Ko. Malabi                  : somad ? katakan pada dia  jangan macam-macam, jika dia masih berani mengibarkan bendera ini maka dia tanggung akibat nya. Hari ini masih jadi pahlawan kesiangan.
Rakyat                        : iya dan
Ko.malabi                    : Untuk sekedar pemanasan dan peringatan rasakan tembakan ini (dor). Ingat ! katakan kepada Somad , jangan sampai membuat ulah dengan kita!

            Komandan dan Antek-anteknya pun pergi meningalakan rakyat desa yang sedang terluka. Ketika kejadian itu selesai somad baru datang. Somad pun tidak terima mendapat perlakuan seperti itu.

Painem                        : Mad apa yang harus kita lakukan mad, Belanda semakin tidak punya hati dan merajalela. Mereka akan membunuh siapa saja yang tidak sejalan dengan mereka. Bahkan, sekarang siapa saja yang berani mengibarkan bendera merah putih akan mereka bunuh.
Somad                         : aku tidak setuju dengan semua ini, kita tidak boleh tinggal diam. Kalau seperti ini harga diri kita terinjak-injak oleh mereka. Kita harus memilih merdeka atau mati! Kalau seperti ini  Lebih baik kita mati terhormat dari pada hidup sia-sia seperti ini.
Babak 9                         
Dengan semangat yang menggebu-gebu Somad malah nekat mengibarkan bendera merah putih di tengah lapangan, dan hal itu diketahui oleh antak-antek Belanda yang sedang berjalan-jalan…

Vandhos                          :  Lapor Ndan!, ayo cepat laporkan kepada komandan
Dekker                             : Komandan si Somad rakyat jelata yang tengil itu sekarang sedang mengibarkan bendera merah putih di tengah lapangan
Ko. Mallabi                      : Apa ? berani-beraninya dia melakukan hal itu padahal kita telah memperingatkan, siapa saja yang mengibarkan bendera merah putih akan mendapat hukuman yang setimbal, tapi merek masih saja nekat melakukan itu. Berarti mereka semua telah berani memukul genderang perang. ayo kita maju kesana untuk menghabisinya .

            Komandanpun beserta pasukannya menuju lapangan

Ko. Mallabi                     : Hey kamu , anak muda yang sok kepahlawanan, apa yang hendak kau lakukan di sini ?
Somad                                     : apa kau buta ? sudah jelas kita sedang menghormati bendera kebangsaan kita .
Ko.mallabi                       : berani sekali kalian melakukan hal itu
Somad                             : Kenapa tidak berani? Ini hak kita
Ko.Mallaby                     : kalian hanya rakyat jelata yang tak punya hak untuk merdeka.
Somad dkk                      : kenapa tidak? Negeri-negeri kita , tanah-tanah kita , anda tak punya hak disini , anda hanyalah bangsa asing yangtak tau diri merampas hak yang bukan seharusnya kau miliki.
Ko. Mallabi                      : kurang ajar ! dasar rakyat tida tahu diri.
Somad                             : kami tidak takut kami akan terus  mempertahankan Negara Indinesia.
Ko.Mallabi                      : hahahahaah… kalian bisa apa melawan kita,kalian hanya rakyat lemah.
Somad                             : kita tidak lemah, kita punya semangat untuk melawan kalian.
Ko.Mallaby                      : Kurang ajar ! kalian mencari mati.

            Terjadi pertempuran dan pertumpahan darah di lapangan itu.belanda yang kalah dan hanya somad serta temannya yang masih hidup . somad dan temanya pun mengibarkan bendera merah putih dengan penuh kebanggaan walaupun ia sedang terluka.


About Unknown

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.