MAKALAH
MEMBACA MENULIS
PERMULAAN (MMP)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
Yang Dibina Oleh Ibu Suhartiningsih
Di Susun Oleh :
Kelompok 7
Kelas B
1.
Muhammad Nur Faiz 150210204035
2.
Alfan Ilman Nur 150210204023
3.
Edmundus Bawor 150210204157
PRODI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR (PGSD)
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN
PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS JEMBER
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat ALLAH SWT karena telah melimpahkan
rahmat, taufiq, hidayah dan inayahnya kepada kami, serta petunjuk-Nya sehingga
memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyusunan makalah ini.
Didalam makalah ini kami selaku penyusun meminta maaf karena hanya
sebatas ilmu yang bisa kami sajikan, dan makalah ini kami buat guna memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang dibina oleh Ibu Suhartiningsih.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan kepahaman kami
mengenai Membaca Menulis Permulaan (MMP) ini, menjadikan
keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam, tentang
makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan kami,
semoga makalah ini membawa manfaat khususnya bagi kami, dan umumnya bagi si
pembaca. Makalah ini setidaknya untuk menambah pengetahuan tentang Membaca Menulis Permulaan (MMP).
Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
makalah ini, terutama kepada kedua orang tua kami dan dosen-dosen kami.
Jember,… Maret 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................... II
DAFTAR ISI .................................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
IV
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
IV
1.3 Tujuan .......................................................................................................... V
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Membaca Menulis Permulaan (MMP).........................................
1
2.2 Tujuan
Pembelajaran MMP...........................................................................
2
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. VI
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... VII
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagaimana kita semua ketahui,
tujuan akhir kita dari pengajaran bahasa Indonesia adalah siswa terampil
berbahasa. Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbahasa tercermin dalam
empat aspek ketrampilan berbahasa, yakni berbicara, membaca dan menulis. Pemerolehan
ketrampilan berbahasa selalu saling terkait, artinya pemerolehan ketrampilan
berbahasa yang satu akan mendasari ketrampilan lainnya.
Ketrampilan membaca itu sendiri
adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari suatu yang ditulis.
Ketrampilan membaca dan menulis ini diperoleh seseorang setelah mereka memasuki
usia sekolah. Oleh karena itu, kedua jenis ketrampilan berbahasa ini merupakan
sajian pembelajaran yang utama bagi para murid-murid sekolah dasar di kelas
awal. Kedua materi ketrampilan ini dikemas dalam satu paket pembelajaran yang
dikenal dengan paket membaca, menulis permulaan.
Membaca menulis permulaan merupakan tahapan proses belajar bagi siswa
sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik
membaca dan menulis serta menangkap isi bacaan dengan baik.
Oleh karena itu guru perlu merancang
pembelajaran membaca dan menulis dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasaan membaca
sebagai sesuatu yang menyenangkan.
1.2 Rumusan Masalah
Sehubungan dengan latar belakang tersebut,
maka masalahnya akan di rumuskan
sebagai berikut yaitu:
“Bagaimana proses membaca dan menulis permulaan pada anak
SD di kelas rendah ?”
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.
Mendefinisikan pengertian dari
ketrampilan membaca , menulis permulaan.
2.
Mengetahui tujuan pembelajaran pembelajaran bahasa membaca,
menulis permulaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Membaca Menulis Permulaan (MMP)
MMP kependekan dari Membaca Menulis Permulaan. MMP merupakan
program pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis
permulaan di kelas-kelas awal pada saat anak-anak mulai memasuki bangku
sekolah. Pada tahap awal anak memasuki bangku sekolah di kelas 1 sekolah dasar,
MMP merupakan menu utama.
Mengapa disebut
permulaan, dan apa sasarannya ? Peralihan dari masa bermain di TK (bagi
anak-anak yang mengalaminya) atau dari lingkungan rumah (bagi anak yang tidak
menjalani masa di TK) ke dunia sekolah merupakan hal baru bagi anak. Hal
pertama yang diajarkan kepada anak pada awal-awal masa persekolahan tersebut
adalah kemampuan membaca dan menulis. Kedua kemampuan ini akan menjadi landasan
dasar bagi pemerolehan bidang-bidang ilmu lainnya di sekolah.
Kemampuan
membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar,
yakni kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak-anak dapat mengubah dan
melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Pada tahap
ini sangat dimungkinkan anak-anak dapat melafalkan lambing-lambang huruf yang
dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambang bunyi-bunyi tersebut.
Kemampuan melek
huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan menuju pemilikan kemampuan
membaca tingkat lanjut, yakni melek wacana. Yang dimaksud dengan melek
wacana adalah kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni kemampuan mengubah
lambang-lambang tulis menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai pemahaman akan
lambang-lambang tersebut. Dengan bekal kemampuan melek wacana inilah, kemudian
anak dipajankan dengan berbagai informasi dan pengetahuan dari berbagai media
cetak yang dapat diakses sendiri.
Kemudian
kemampuan menulis permulaan tidak jauh berbeda dengan kemampuan membaca
permulaan. Pada tingkat dasar/permulaan, pembelajaran menulis lebih
diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk
dapat menuliskan ( mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar)
lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur,
lambang-lambang itu menjadi bermakna . selanjutnya dengan kemampuan dasar ini,
secara perlahan-lahan anak-anak digiring pada kemampuan menuangkan gagasan,
pikiran, perasaan, ke dalam bentuk bahasa tulis melalui lambing-lambang tulis
yang sudah dikuasainya. Inilah kemampuan menulis yang sesungguhnya.
2.2 Tujuan Pembelajaran MMP
Kurikulum
2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan
kurikulum terkini yang digunakan di sekolah-sekolah sebagai pengganti atas
kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum1994. Penyempurnaan kurikulum ini
mengacu pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah terkait yang mengamanatkan adanya standar nasional
pendidikan. Standar-standar dimaksud berkenaan dengan standar isi, proses, dan
kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh
pemerintah.
Seperti
dijelaskan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Tr. Indra Jati Sidi
dalam kata pengantar untuk Kurikulum 2004 Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia bahwa upaya penyempurnaan kurikulum dimaksudkan untuk mewujudkan
peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara
menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya.
Dimensi-dimensi dimaksud meliputi aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti,
pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni, dan budaya. Pengembangan
aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup
yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan
hidup serta menyesuaiakan diri, dan berhasil dalam kehidupan. Kurikulum
tersebut dikembangkan secara lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
masing-masing daerah dan sekolah setempat.
Standar
kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia hendaknya memadai dan efektif
sebagai alat berkomunikasi, berinteraksi sosial, media pengembangan ilmu, dan
alat pemersatu bangsa. Daerah atau sekolah-sekolah diberi kesempatan untuk
menjabarkan standar kompetensi itu sesuai dengan kebutuhan dan keadaan
masing-masing secara kontekstual.
Standar
kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya aspek
membaca, untuk SD dan MI adalah sebagai berikut: “membaca huruf, suku
kata, kata, kalimat, paraagraf, berbagai teks bacaan, denah, petunjuk, tata
tertib, pengumuman, kamus, ensiklopedia, serta mengapresiasi dan berekspresi
sastra melalui kegiatan membaca hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak,
cerita rakyat, cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama anak.
Kompetensi membaca juga diarahkan menumbuhkan budaya baca”.
Standar
kompetensi aspek membaca di kelas 1 sekolah dasar ialah
siswa mampu membaca dan memahami teks pendek dengan cara membaca lancar
(bersuara) dan membaca nyaring beberapa kalimat sederhana. Standar kompetensi
ini diturunkan ke dalam empat buah kompetensi dasar, yakni :
1. membiasakan sikap membaca yang benar
2. membaca nyaring
3. membaca bersuara (lancar)
4. membacakan penggalan cerita.
Berdasarkan kompetensi dasar tersebut
ditetapkanlah hasil belajar dan indika-tornya seperti tampak dalam uraian
berikut.
Tabel 1.1
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Membiasakan diri dan bersikap de-ngan benar
dalam membaca:
1.
gambar tinggal
2.
gambar seri
3.
gambar dalam buku
|
1.
Menunjukkan posisi duduk yang benar
2.
Mengatur jarak antara mata dan objek harus
tepat (30 cm)
3.
Memegang objek dengan benar
4.
Membuka buku dengan urutan yang benar
|
Membaca nyaring:
1.
Suku kata
2.
Kata
3.
Label
4.
angka Arab
5.
kalimat sederhana
|
1.
Mengenal hruf dan membacanya se-bagai suku
kata, kata, dan kalimat sederhana
2.
Membaca nyaring (didengar siswa lain) kalimat
demi kalimat dalam pa-ragraf serta menggunakan lafal dan intonasi yang tepat
sehingga dapat dipahami orang lain
|
Membaca bersuara (lancar) kalimat sederhana
terdiri atas 3-5 kata
|
1.
Membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi
yang benar
2.
Membaca dengan memperhatikan tempat jeda
(untuk berhenti, menarik napas): jeda panjang atau pendek
3.
Membaca dengan memberikan penekanan pada kata
tertentu sesuai dengan konteksnya
4.
Mengidentifikasi kata-kata kunci dari bacaan
agak panjang
|
Membacakan penggalan cerita dengan lafal dan
intonasi yang benar
|
Membacakan penggalan cerita dengan lafal dan
intonasi yang benar
|
Berdasarkan
paduan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator pencapaian hasil belajar
seperti yang telah diuraikan di muka, jelas tampak bahwa sasaran pembelajaran
membaca permulaan lebih diarahkan pada kemampuan “melek huruf” dengan
titik berat pengajaran diarahkan pada keterampilan membaca teknis.
Untuk
keterampilan menulis di kelas1 (kelas rendah), Kurikulum 2004 menetapkan
standar kompetensi sebagai berikut: siswa mampu menulis beberapa
kalimat yang dibuat sendiri dengan huruf lepas dan huruf sambung, menulis
kalimat yang diiktekan guru, dan menulis rapi menggunakan huruf sambung. Standar
kompetensi ini diturunkan ke dalam tujuh buah kompetensi dasar, yakni :
1. membiasakan
sikap menulis yang benar (memegang dan menggunakan alat tulis);
2. menjiplak
dan menebalkan;
3. meyalin;
4.
menulis permulaan;
5.
menulis beberapa kalimat dengan huruf sambung;
6.
menulis kalimat yang didiktekan guru;
7.
menulis dengan huruf sambung.
Berdasarkan
kompetensi dasar tersebut ditetapkanlah hasil belajar dan indika-tornya menulis
untuk kelas 1 sekolah dasar seperti tampak dalam uraian berikut.
Tabel 1.2
Hasil
Belajar
|
Indikator
|
Bersikap dengan benar dalam menulis:
1.
garis putus-putus
2.
garis lurus
3.
garis lengkung
4.
lingkaran
5.
garis pembentuk huruf
|
1.
Menggerakkan telunjuk untuk mem-buat berbagai
bentuk garis dan ling-karan
2.
Memegang alat tulis dan mengguna-kannya
dengan benar
3.
Mewarnai
|
Menjiplak dan menebalkan:
1.
Gambar
2.
Lingkaran
3.
Bentuk huruf
|
Menjiplak dan menebalkan berbagai bentuk
gambar, lingkaran, dan bentuk huruf
|
Menyalin
1.
Huruf
2.
Kata
3.
Kalimat
4.
Angka Arab
5.
Kalimat atau beberapa kalimat
|
1.
Menyalin atau mencontoh huruf kata, atau
kalimat dari buku atau papan tulis dengan benar.
2.
Menyalin atau mencontoh kalimat dari buku
atau papan tulis yang ditulis guru, dan menuliskannya pada buku tulisnya
|
Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana
dengan huruf lepas
|
1.
Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana
2.
Menulis huruf, kata, dan kalimat sederhana
dengan benar dan dapat dibaca orang lain
3.
Membuat label untuk benda-benda dalam kelas
4.
Melengkapi kalimat yang belum selesai
berdasarkan gambar
5.
Menuliskan nama diri, umur, tempat tinggal
|
Menulis beberapa kalimat sederhana (terdiri
atas 3-5 kata) dengan huruf sambung
|
1.
Menuliskan pikiran dan pengalaman dengan
huruf sambung dengan rapi yang mudah dibaca orang lain
|
Menulis kalimat yang didiktekan guru
menggunakan huruf sambung dan menuliskannya dengan benar
|
1.
Menulis kalimat secara benar dan tepat
mengikuti apa yang didiktekan guru
2.
Menulis dengan menggunakan huruf sambung
|
Menulis rapi kalimat dengan huruf sambung
|
Menulis kalimat dengan huruf sambung yang
rapi dan dapat dibaca orang lain
|
Berdasarkan
paduan kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator pencapaian hasil belajar
seperti yang telah diuraikan di muka, jelas tampak bahwa sasaran pembelajaran
menulis permulaan lebih diarahkan pada kemampuan menulis secara mekanis.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Membaca
merupakan suatu proses yang bersifat fisik dan spikologis.
Proses yang bersifat fisik berupa
kegiatan mengamati tulisan secara visual. Dengan indra visual, pembaca
mengenali dan membedakan gambar-gambar bunyi beserta kombinasinya. Sedangkan
menulis adalah proses mengungkapkan gagasan,
pikiran dan perasaan dalam bentuk
tulisan.
Sasaran pembelajaran membaca lebih
diarahkan pada kemampuan “melek huruf” dengan titik berat pengajaran diarahkan
pada keterampilan membaca teknis.
Paduan kompetensi dasar, hasil
belajar, dan indikator pencapaian hasil belajar seperti yang telah diuraikan di
muka, jelas tampak bahwa sasaran pembelajaran menulis permulaan lebih diarahkan
pada kemampuan menulis secara mekanis.
DAFTAR PUSTAKA
Nazama, 2014. Membaca
Menulis Permulaan. http://nazama.blogspot.co.id/2014/05/mmp-membaca-dan-menulis-permulaan.html. Di akses pada tanggal 26 maret
2016 pukul 21:47
Pendidikan SD, 2008. Menulis
Membaca ditingkat dasar. http://pendidikanpgsd.blogspot.co.id/2008/09/pengembangan-keterampilan-menulis.html. di akses pada tanggal 26 Maret
2016 pukul 21:58
Febi 2012. MMP. http://febi-rizal.blogspot.co.id/2012/03/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html di akses pada tanggal 26 Maret
2016 pukul 22:03
mohon ma'af dan izin, contoh makalah ini sy ambil,,,,trmksh.....
BalasHapus